Search This Blog

Friday, March 02, 2018

Perhitungan Pengorbanan

Seekor ulat yang kelaparan terdampar di tanah tandus. Dengan lemas ia menghampiri pohon mangga sambil berkata,

“Aku lapar, bolehkah aku makan daunmu?”

Pohon mangga menjawab,

“Tanah di sini tandus, daunku pun tidak banyak.
Apabila kau makan daunku, nanti akan berlubang dan tidak kelihatan indah lagi.
Lalu aku mungkin akan mati kekeringan.
Tapi baiklah, kau boleh naik dan memakan daunku.
Kiranya hujan akan datang dan daunku akan tumbuh kembali.”


Ulat naik dan mulai makan daun-daunnya.
Ia hidup di atas pohon itu sampai menjadi kepompong dan akhirnya berubah menjadi kupu-kupu yang cantik.
“Hai pohon mangga, lihatlah aku sudah menjadi kupu-kupu.
Terima kasih karena telah mengizinkan aku hidup dan makan daunmu.
Sebagai balas budi, aku akan membawa serbuk sari hingga bungamu dapat berbuah.”

Banyak manusia memperhitungkan untung rugi pengorbanan yang dilakukan.


“Jika saya memberi, saya akan kekurangan.
Atau, “Bagaimana kalau ternyata saya dibohongi?”


Tapi sadarkah, setiap orang yang suka memberi, pasti ada sukacita di hati?

Mother Teresa pernah berkata,

“Lakukan apa yang menjadi bagianmu,
dan jangan berpikir apa yang akan kamu dapatkan."


Lakukan apapun itu dengan hati yang tulus tanpa berharap apapun kecuali berkah dan ridha Allah SWT .

Satu Kesalahan Bisa Hapus Semua Kebaikan

Suatu hari seorang guru sekolah menulis di papan sebagai berikut:

9 × 1 = 7
9 × 2 = 18
9 × 3 = 27
9 × 4 = 36
9 × 5 = 45
9 × 6 = 54
9 × 7 = 63
9 × 8 = 72
9 × 9 = 81
9 × 10 = 90

Saat ia selesai, ia melihat ke siswanya dan mereka semua menertawakannya, karena persamaan pertama terjadi kesalahan, dan kemudian guru itu berkata :

"Saya menulis persamaan pertama salah ada tujuan, karena saya ingin memberi kalian suatu pelajaran yang penting.
Ini perlu bagi kalian untuk mengetahui bagaimana dunia luar sana akan memperlakukan kita.
Kalian sudah melihat bahwa saya menuliskan yang benar 9 kali, namun tidak satupun dari kalian mengucapkan selamat kepada saya.
Kalian semua tertawa dan mengkritik saya karena satu kesalahan yang saya lakukan.
Ini adalah pelajaran penting yang saya maksudkan :

Dunia tidak akan pernah menghargai satu juta perbuatan baik anda, namun akan mengkritik satu saja hal yang salah yang anda lakukan.

Tapi janganlah berkecil hati,

*SELALU BANGKIT DI ATAS SEMUA TAWA DAN KRITIK...*

*SEMOGA KUAT "*