Search This Blog

Thursday, June 20, 2013

Simpati

Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita dan menangislah dengan orang yang menangis.

Tidak salah kita bersyukur karena terhindar dari sebuah kejadian buruk. Akan tetapi, menjadi salah kalau tidak bersimpati kepada orang yang mendapat kemalangan, karena sibuk mensyukuri keberuntungan diri sendiri.

Salah satu aspek dari kasih sayang adalah simpati.
Jadi, simpati adalah kesediaan untuk keluar dari perhatian terhadap kesenangan diri sendiri dengan turut merasakan kesusahan org lain.

Lawan dari simpati adalah antipati.
Senang melihat orang lain susah & susah melihat orang lain senang.
Itu bukan sikap yg baik.

Jangan bergembira di atas keburukan dan kesusahan org lain.

Monday, June 03, 2013

Melihat pada diri sendiri


Sebelum memasuki sebuah barbershop, seorang bapak memberi nasehat kepada anaknya, "Untuk mendapatkan hasil cukur yg baik, tidak usah takut memilih tukang cukur yg model rambutnya buruk. Karena kita tahu itu bukan hasil cukurannya sendiri."

•Ya, tepat sekali. Seorang tukang cukur yang ahli sekali pun tak dapat memangkas rambutnya sendiri dengan bagus. Demikian juga seorang dokter tak dapat mengoperasi dirinya sendiri.  Ini memberikan  gambaran bahwa setiap orang, sehebat apa pun, tetap membutuhkan orang lain dalam hidup ini.

•Ralph W Emerson pernah menulis, "Mata bisa melihat segala hal kecuali dirinya sendiri." Kita membutuhkan orang lain utk memperbaiki sikap kita yang salah.
•Kita memerlukan nasihat orang tua, teguran sahabat, kritik dari atasan, saran dari pasangan dan nasihat yang baik dari siapa saja.

•Memang pada saat mendengar tindakan kita dikritik atau ditegur, rasanya tidak nyaman. Lebih enak dan menyenangkan bila kita selalu dipuji, didukung. Akan tetapi orang yang dapat menerima teguran dari nasihat dari orang lain sebenarnya sedang menolong dirinya sendiri agar terhindar dari hal-hal buruk.

•Sebaliknya, sungguh kasihan orang yang menganggap pendapatnya sendiri paling benar. Ia tak berkesempatan memperbaiki hidupnya dan mendapatkan yang lebih baik dari pendapatnya sendiri.

•Berbahagialah Anda, berterima kasihlah kepada orang yang selama ini rajin mengkritik Anda. Lihatlah orang tersebut bukan sebagai musuh, justru anggaplah dia sebagai sahabat.

•Sebaliknya berhati-hatilah terhadap orang yang selalu memuji-muji Anda, sebab belum tentu dia melakukannya dengan tulus.