Search This Blog

Sunday, August 21, 2016

Badai kehidupan

Seorang anak mengemudikan mobilnya bersama ayahnya.
Setelah beberapa puluh kilometer, tiba-tiba awan hitam datang bersama angin kencang. Langit menjadi gelap. Beberapa kendaraan mulai menepi dan berhenti.


“Bagaimana, Ayah? Kita berhenti?” Si Anak bertanya.
“Teruslah.. !” kata Ayah.
Anaknya tetap menjalankan mobil. Langit makin gelap, angin bertiup kencang. Hujanpun turun. 
Beberapa pohon bertumbangan, Bahkan ada yang diterbangkan angin. Suasana sangat menakutkan. Terlihat kendaraan-kendaraan besar juga mulai menepi dan berhenti.


“Ayah…?”
“Teruslah mengemudi!” kata Ayah sambil terus melihat ke depan.

Anaknya tetap mengemudi dengan bersusah payah.
Hujan lebat membuat pandangan hanya berjarak beberapa meter saja.
Si Anak mulai takut namun tetap mengemudi walaupun berjalan sangat perlahan.


Setelah melewati beberapa kilometer ke depan, dirasakan hujan mulai mereda & angin mulai berkurang.
Setelah beberapa kilometer lagi, sampailah mereka pada daerah yg kering & matahari bersinar.


“Silakan berhenti dan keluarlah”, kata Ayah.
“Kenapa sekarang?" balas anaknya .
“Agar kau BISA MELIHAT seandainya berhenti di tengah badai”.


Sang Anak berhenti dan keluar. Dia melihat jauh di belakang sana badai masih berlangsung. Dia membayangkan orang-orang yang terjebak di sana. Dia baru mengerti bahwa JANGAN PERNAH BERHENTI di tengah badai KARENA akan terjebak dalam ketidakpastian.


Jika kita sedang menghadapi “badai” kehidupan, TERUSLAH berjalan, JANGAN berhenti dan berputus asa karena kita akan tenggelam dalam keadaan yang terus menakutkan.
Lakukan saja apa yang dapat kita lakukan dan yakinkan diri bahwa BADAI PASTI BERLALU.
Kita tidak akan pernah berhenti tetapi maju terus, karena kita yakin bahwa di depan sana Kepastian dan Kesuksesan ada untuk kita...