Search This Blog

Wednesday, April 16, 2014

Layang-layang dan Benangnya

Suatu hari di sore yang cerah, tampak beberapa anak bermain layang-layang...

Salah satu layang-layang berkata... 
"Aku kesal.. Aku ingin terbang setinggi-tingginya tanpa ada yang menahan... 
Kenapa aku harus diikat dengan benang? 
Aku jadi tak bisa terbang dengan bebas..." 

Anginpun lalu bertiup kencang. "Nah, anginnya kencang" lanjut si layang-layang... 
"Aku akan mendekati layang-layang yang lain, supaya benangku putus... 
Aku akan bisa terbang tinggi, bebas lepas!" 

Maka dengan dorongan angin, si layang-layang mendekati layangan lain dan membiarkan benangnya bergesekan dengan benang lain... Sesaat kemudian, benangnya pun putus!!. 

"Sekarang aku bisa terbang semauku, naik tinggi sesukaku..."
Tapi sejurus kemudian.. "Kkkrosaakkk!" Layang-layang itupun jatuh dan tersangkut di atas pohon... 
"Lhoo...... Aku tersangkut!! Kenapa ini? Bukannya terbang tinggi, malah aku tersangkut di pepohonan ?" kata si layang-layang dengan sedih...

"Sekarang aku tahu" lanjut si layang-layang... 
"Justru karena aku terikat benang, makanya aku bisa tetap melayang di udara...
Ternyata benang itu yang membuat aku tetap bisa terbang". 

---

Hati manusia sama seperti layang-layang tadi... 
Pada dasarnya manusia ingin hidup bebas sesuka hati tanpa peduli nasihat dan didikan... Sering kita pikir nasihat dan didikan adalah sesuatu yg mengekang... 

Padahal kedua hal itu sebenarnya sama seperti benang pada layangan:

Itulah yang membuat kita tetap terbang dan berhasil... 

Saat hati kita akan membuat pilihan yang salah, benang (nasihat dan didikan) menarik kita untuk tetap ada di jalan yang benar... 

Saat hati kita mulai sombong karena ada di puncak keberhasilan, benang (nasihat dan didikan) menarik kita kembali untuk rendah hati... 


Biarlah hati kita selalu terbuka untuk nasihat dan didikan, sehingga kita dapat tetap terbang melayang...